Bila kita belajar Pencak Silat, maka kita akan faham bahwa Pencak Silat adalah pelajaran tentang pemahaman perjalanan hidup kita secara pribadi atau individual dengan TUHAN YANG MAHA KUASA dan kita dalam hubungannya dengan orang lain atau bersosialisasi.
Pada saat kita belajar jurus, misalnya dalam Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate & Persaudaraan Setia Hati, kita belajar dari jurus 1 sampai jurus 36, menggambarkan, kita berada selama 36 minggu atau Sembilan bulan di dalam kandungan Ibu. Dalam kandungan Ibu adalah situasi dimana kita sangat dekat sekali dengan TUHAN YANG MAHA KUASA. Kandungan Ibu adalah rumah awal kita dimana kita diciptakan oleh TUHAN. Intensitas komunikasi kita dengan TUHAN YANG MAHA KUASA sangat tinggi dalam kandungan IBU. Disitu TUHAN, melalui channeling Guru & Pelatih memberi pelajaran & latihan masuk ke dalam kesadaran, mendidik kita bagaimana cara menggunakan 36 jurus MEMAYU HAYUNING BAWONO, bagaimana kita menciptakan perdamaian dalam kesadaran umat manusia. Selama kita berlatih Memayu Hayuning Bawono, kita berlatih melalui jurus 1 sampai jurus 36. Maka apabila kita pernah belajar dan berlatih jurus 1 s/d 36 kita adalah Saudara Sekandung dimana IBU kita bernama SETIA HATI. Pada saat latihan kita juga melakukan sambung dengan saudara kita. Sambung dengan warga maupun calon warga. Sambung adalah CONNECTED CINTA KASIH, Analoginya seperti Facebook, We are connected. Awal connected adalah dengan sesama Saudara kemudian dikembangkan untuk sesama manusia. Kita harus sambung dalam kasih. Belajar jurus adalah mempelajari keterampilan berkelahi.Namun dalam sambung keterampilan ini harus digunakan dengan penuh cinta kasih. Sekeras apapun kita sambung menggunakan segala teknik jurus kita, apabila kita jalankan dengan penuh cinta kasih, maka tidak akan ada dari kita yang cidera, bahkan akan terjadi saling menyembuhkan. Dalam latihan jurus Pencak Silat, ke dalam kita melatih keterampilan diri dengan keras, namun keluar kita harus melakukan praktek pengendalian diri cinta kasih. Bila kita tidak melatih diri dengan keras, maka praktek cinta kasih kita keluar tidak akan berhasil. Di luar sana banyak masalah yang harus di taklukan dengan cara keras maupun lembut namun bijaksana. Kita memulainya dengan menaklukan diri sendiri terlebih dahulu.Inilah seninya Pencak Silat, keras namun penuh cinta kasih. Maka sifat utama Pencaker (Ahli Pencak Silat) adalah Satria. Tahu benar dan salah. Membela yang benar dan menghukum yang salah, termasuk terhadap diri sendiri.
Ki Ageng Soerodiwirjo dengan para muridnya pada tahun 1930 di Madiun